Tuesday, December 17, 2019

Cara Merawat dan Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut

Cara Merawat dan Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut 
         Gigi merupakan satu kesatuan dengan anggota tubuh kita yang lain. Kerusakan pada gigi dapat mempengaruhi kesehatan anggota tubuh lainnya, sehingga akan mengganggu aktivitas sehari-hari. Salah satu faktor yang dapat merusak gigi adalah makanan dan minuman, yang mana ada yang menyehatkan gigi dan ada pula yang merusak gigi. Upaya kesehatan gigi perlu ditinjau dari aspek lingkungan, pengetahuan, pendidikan, kesadaran masyarakat dan penanganan kesehatan gigi termasuk pencegahan dan perawatan. Namun sebagian besar orang mengabaikan kondisi kesehatan gigi secara keseluruhan. Perawatan gigi dianggap tidak terlalu penting, padahal manfaatnya sangat vital dalam menunjang kesehatan dan penampilan (Pratiwi, 2007).
     Mulut bukan hanya untuk pintu masuknya makanan dan minuman, tetapi fungsi mulut lebih dari itu dan tidak banyak orang mengetahui. Mulut merupakan bagian yang penting dari tubuh kita dan dapat dikatakan bahwa mulut adalah cermin dari kesehatan gigi karena banyak penyakit umum mempunyai gejala-gejala yang dapat dilihat dalam mulut. Pada umumnya keadaan kebersihan mulut anak lebih buruk dan anak lebih banyak makan makanan dan minuman yang menyebabkan karies dibanding orang dewasa. Anak-anak umumnya senang gula-gula, apabila anak terlalu banyak makan gula-gula dan jarang membersihkannya, maka gigi-giginya banyak yang mengalami karies (Machfoedz dan Zein, 2005). 
      Masalah utama dalam rongga mulut anak adalah karies gigi. Gigi berlubang atau karies gigi adalah proses kerusakan gigi yang dimulai dari permukaan gigi atau enamel menuju ke dalam gigi atau dentin. Proses tersebut terjadi karena sejumlah factor di dalam mulut yang berinteraksi satu sama lain. Masyarakat umumnya cenderung beranggapan bahwa gigi susu tidak perlu dirawat karena akan diganti dengan gigi tetap. Sehingga, hal ini menyebabkan keadaan gigi susu saat diperiksakan di klinik sudah parah dan anak berisiko menderita sakit gigi dengan segala macam komplikasi yang akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Pada masa sekarang, kasus kerusakan gigi pada anak telah meningkat secara dramatis di dunia. Diperkirakan bahwa 90% dari anak-anak usia sekolah di seluruh dunia dan sebagian besar orang dewasa pernah menderita karies. Prevalensi karies tertinggi terdapat di Asia dan Amerika Latin. Prevalensi terendah terdapat di Afrika. 
       Di Amerika Serikat, karies gigi merupakan penyakit kronis anak-anak yang sering terjadi dan tingkatnya 5 kali lebih tinggi dari penyakit asma. Karies merupakan penyebab patologi primer atas penanggalan gigi pada anak-anak dan sekitar 29%-59% orang dewasa dengan usia lebih dari 50 tahun mengalami karies. Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang perlu mendapat perhatian serius dari tenaga kesehatan, baik dokter dan perawat gigi. Menurut data terbaru yang dikeluarkan Departemen Kesehatan dari riskesdas (riset kesehatan dasar) tahun 2007, sekitar 72 persen penduduk Indonesia mempunyai pengalaman karies (gigi berlubang) dan 46,5 diantaranya merupakan karies aktif yang belum dirawat. Dalam hal kebiasaan menggosok gigi, sebanyak 91 persen penduduk usia 10 tahun ke atas telah melakukannya setiap hari, namun hanya tujuh persen yang menggosok gigi dua kali di waktu yang benar, yaitu sesudah makan pagi dan sebelum tidur malam. Hasil riset juga menunjukkan hanya 7,3 % penduduk yang dinilai telah menggosok gigi dengan benar. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 juga memperlihatkan data memprihatinkan bahwa sebanyak 89% anak-anak di bawah usia 12 tahun mengalami karies atau gigi berlubang. Dengan kata lain hanya 11% anak Indonesia yang terbebas dari karies. Secara rata-rata penduduk Indonesia memiliki angka PTI (besarnya keinginan seseorang untuk menambal giginya dalam usaha mempertahankan gigi tetap) sangat rendah, yaitu hanya sebesar 1,6% Penyakit gigi dan mulut yang banyak diderita di Indonesia adalah penyakit jaringan penyangga gigi dan karies gigi. Secara umum kesehatan mulut dan gigi telah mengalami peningkatan pada abad terakhir tetapi prevalensi terjadinya karies gigi pada anak tetap merupakan masalah klinik yang signifikan. Karies gigi masih perlu mendapat perhatian karena hingga dewasa ini penyakit tersebut masih menduduki urutan tertinggi dalam masalah penyakit gigi dan mulut termasuk pada anak. Faktor di dalam mulut (faktor dalam) yang berhubungan langsung dengan terjadinya proses karies atau gigi berlubang antara lain struktur gigi, morfologi gigi, susunan dari gigi geligi di rahang, derajat keasaman air ludah (saliva), kebersihan mulut dan frekuensi makan makanan manis. 
       Faktor tersebut berinteraksi, berkaitan dan mempunyai urutan besar peranan tertentu. Selain itu ada beberapa faktor luar sebagai faktor penyebab dan penghambat yang berhubungan tidak langsung dengan proses terjadinya gigi berlubang (karies), antara lain usia, jenis kelamin, suku bangsa, letak geografis, tingkat ekonomi, kultur sosial serta pengetahuan, sikap dan perilaku terhadap pemeliharaan kesehatan gigi. Penyebab tingginya prevalensi penyakit gigi dan mulut pada umumnya karena faktor perilaku dan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang belum merata. Selain itu penyebab utama terjadinya kerusakan gigi berawal dari bagaimana pola hidup manusia itu sendiri. Sebab, tanpa adanya perawatan dan perhatian khusus kepada gigi memperbesar kemungkinan kerusakan gigi sejak dini. Pola hidup yang tidak sehat seperti sering mengkonsumsi rokok, teh, atau kopi, juga menjadi salah satu penyebab kerusakan gigi. Oleh karena itu, penyuluhan kesehatan gigi dan mulut merupakan cara yang tepat untuk mengubah perilaku hidup yang tidak sehat itu, serta dapat membantu dalam masalah perawatan gigi dan mulut pada anak usia sekolah. Dengan adanya penyuluhan ini dapat memberikan edukasi mengenai kesehatan gigi dan mulut serta memberikan motivasi kepada masyarakat tentang merawat dan memelihara kesehatan gigi dan mulut. Disamping sebagai upaya promotif dan preventif bagi masyarakat yang terkena maupun yang belum Merawat dan menjaga kesehatan mulut adalah hal penting yang harus senantiasa kita lakukan secara rutin. Mengingat mulut sebagai pintu masuknya kuman dan bakteri, hal inilah yang membuat mulut rentan sekali tercemari dan terjangkit oleh bakteri berbahaya, sementara itu peranan gigi pun tak kalah memiliki peranan penting. Gigi yang sehat adalah jalan untuk mendapatkan pencernaan yang sehat, sebab ketika gigi sehat maka makanan yang dikonsumsi akan dilumat dengan baik yang membuat sisitem percernaan bekerja dengan baik. 
       Untuk itulah penting sekali menjaga kesehatan mulut dan gigi. Sebaliknya, sekali saja kita lengah dalam merawat dan menjaga kesehatan mulut, maka berbagai macam ancaman kesehatan akan menunggu untuk menyerang dan merusak gigi serta mulut, hasilnya beberapa penyakit akan bersarang di mulut dan gigi. Nah, salah satu permasalahan yang paling sering muncul pada mulut adalah bau nafas yang tidak sedap, sariawan dan sakit tenggorokan. Semua ini adalah akibat dari kurangnya memperhatikan kesehatan, terutama kesehatan gigi dan mulut. Merawat dan menjaga kesehatan gigi dan mulut tidak harus selalu dilakukan dengan metode yang rumit dan berharga mahal. Sebab dengan bahan dan metode dibawah ini anda akan dapat merawat serta menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan sederhana. Jangan Takut Pergi ke Dokter Gigi Sebagian besar orang merasa tabu untuk pergi ke dokter gigi dengan alasan takut di cabut gigi atau merasa ‘parno’ ketika harus berhadapan dengan dokter gigi. Betapapun, penting sekali untuk selalu mengkonsultasikan masalah anda pada ahlinya, agar solusi dan tindakan yang tepat bisa segera anda dapatkan. Nah, jika anda merasa cemas ketika berada diruangan dokter, alternatif lainnya anda bisa membawa alat pemutar musik kemudian cobalah untuk tenang dan santai. Lakukan Flossing Sebelum Menyikat Gigi Flossing adalah tindakan pembersihan gigi dengan menggunakan benang gigi untuk membersihkan gigi hingga ke sela gigi. Flossing akan membantu mengeluarkan sisa makanan yang menempel di sela gigi. Dengan demikian proses menggosok gigi akan lebih efektif dan kuman serta sisa makanan bisa dibersihkan. Rajinlah Menggosok Gigi Salah satu cara paling mudah dalam merawat dan menjaga kesehatan gigi dan mulut adalah dengan menggosok gigi. Untuk itu, biasakan untuk selalu menggosok gigi minimal 2 kali dalam sehari yakni satu kali di pagi hari dan satu kali saat sebelum tidur dimalam hari. Selain itu perhatikan pula cara yang benar dalam menggosok gigi, pastikan jika sisa makanan dan plak yang bersarang di gigi telah anda bersihkan. Gunakan Obat Kumur Penggunaan obat kumur akan bermanfaat dalam merontokan plak atau karang gigi serta sisa makanan hingga ke sela gigi dengan keseluruhan. Sempatkan waktu untuk berkumur menggunakan obat kumur agar mulut anda terasa lebih segar.

No comments:

Post a Comment

Angka Stunting 30 % di Indonesia

Angka Stunting 30 % di Indonesia       30 Persen Balita Mengalami Stunting Dari hasi publikasi kesehatan dasar Kementerian Kesehatan pada...